PARIGI MOUTONG – Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong angkat bicara menanggapi insiden pasien terjebak hingga meninggal dunia di dalam lift RSUD Anuntaloko Parigi.
“Komisi IV DPRD Parigi Moutong, harus undang RSUD Anuntaloko Parigi untuk hadir Rapat Dengar Pendapat (RDP),” kata Alfres Tonggiroh, di Parigi, Senin, 27 Februari 2024.
Ia menilai, penting mengundang RSUD Anuntaloko Parigi dalam RDP, agar informasi insiden pasien terjebak hingga meninggal dunia dalam list tidak simpang siur.
Selain itu, untuk mengetahui titik permasalahannya agar segera dibenahi dan insiden serupa tidak lagi terulang.
“Memang pasien tersebut, sepengetahuan saya sakit parah karena berasal dari daerah yang sama dengan saya. Tapi, langkah ini untuk perbaikan ke depan,” ujarnya.
Alfres menambahkan, RDP juga harus memastikan perawatan lift telah dilakukan secara berkala oleh RSUD Anuntaloko Parigi.
Apalagi, kata dia, gedung rawat inap berlantai empat RSUD Anuntaloko Parigi itu, pernah terdampak bencana gempa bumi.
Sehingga, memungkinkan terjadi gesekan yang menyebabkan lift tidak berfungsi dengan baik pasca bencana pada 2018.
“Lift memang akses alternatif paling cepat, untuk pasien dalam kondisi gawat. Tapi, kalau sudah tahu kondisinya tidak baik, harusnya jangan digunakan,” tukasnya.
Ia berharap, insiden pasien terjebak dalam lift tak lagi terulang, agar tidak menimbulkan kesan kelalaian terhadap pelayanan RSUD Anuntaloko Parigi.
Diketahui, pasien asal Tanalanto, Kecamatan Torue, terjebak di lift RSUD Anuntaloko Parigi, bersama perawat pendamping saat akan dipindahkan ke ICU dari ruang Bayur, lantai III.
Meskipun pintu akhirnya bisa terbuka, namun pasien yang telah mendapatkan pertolongan dari perawat, meninggal dunia sejak di dalam lift. *theopini