PARIGI MOUTONG – Hubungan kemitraan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Parigi Moutong dengan pihak eksekutif makin membaik. Komunikasi antar lembaga Legislatif dan Eksekutif itu akhir-akhir ini makin sering terlihat tidak hanya di ruang formal tapi juga pada pertemuan pertemuan informal.
Pada setiap kesempatan, Ketua DPRD, Ketut Mardika lebih sering terlihat jalan bersama dengan Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu. Tidak hanya Ketua DPRD, unsur Wakil Ketua dan sejumlah anggota DPRD juga terlihat sempat ngopi bersama dengan Bupati H Samsurizal Tombolotutu dan jajarannya.
Seperti yang terlihat di Rana Café and Resto alun-alun Kantor Bupati, Senin (11/2). Ketua DPRD I Ketut Mardika, Wakil Ketua DPRD, Abdul Haris Lasimpara dan sejumlah Anggota DPRD seperti Arif Alkatiri dan Ismail Panti melakukan komunikasi informal dengan Bupati Parigi Moutong.
Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE, Sekda, H Ardi SPd MM, para Kepala OPD dan Pimpinan Perbankan di Parigi. Nampak terlihat jelas hubungan kemitraan diantara para pejabat kedua lembaga itu mencair setelah menikmati kopi khas Rana Café.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Parigi Moutong, Syamsu Nadjamuddin mengatakan, komunikasi informal yang dibangun dengan konsep ngopi bersama seperti itu tentu akan membawa dampak positif bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong.
“Banyak hal yang bisa dikomunikasikan terutama berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi daerah ini. Saya kira hubungan kemitraaan dengan konsep seperti itu sangat baik dan bisa berdampak positif bagi kedua lembaga dalam rangka membangun Kabupaten Parigi Moutong kedepan,” kata Syamsu disela-sela pertemuan itu.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu mengaku konsep komunikasi dengan cara ngopi bersama seperti itu bisa mencairkan ketegangan. Bupati berharap Kepala OPD dapat memanfaatkan Cafe itu sebagai tempat pertemuan atau diskusi dengan anggota DPRD maupun tamu OPD.
Bahkan, kata Samsurizal tidak hanya Anggota DPRD seluruh elemen masyarakat bisa diundang ke tempat itu untuk berdiskusi segala persoalan daerah ini, sehingga akan dengan mudah dicari solusi bersama.
“Kedepan perlu diundang juga unsur Forkompimda, dewan Adat Patanggota dan elemen masyarakat lainnya. Kita bangun komunikasi ditempat ini. Kalau ada permasalahan daerah ini, kita diskusikan dan cari solusi penyelesaiannya secara bersama,” kata Samsurizal.