PARIGI MOUTONG – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov), Hidayat Lamakaratte, melepas 60 orang anak-anak dari Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Lauje untuk lanjut belajar atau kuliah di sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia.
Acara pelepasan tersebut digelar di Gedung Serbaguna Tinombo, Sabtu malam (11/7).
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekdprov, Gubernur Longki berharap agar anak-anak KAT yang mengikuti pendidikan lanjut nanti belajar sungguh-sungguh dan serius hingga sekembalinya nanti dapat mempraktekkan keilmuan masing-masing di kampung halaman.
“Tidak ada istilah tidak berhasil, harus sukses,” pesan gubernur.
Pada kesempatan itu, gubernur juga memuji langkah Pemkab Parigi Moutong yang beinisiatif membiayai sekolah anak-anak KAT agar bisa memiliki ilmu yang setara dengan warga lainnya.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sangat mendukung upaya dari Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya berharap agar anak-anak KAT yang mengikuti kuliah untuk tidak mundur di tengah jalan.
“Jangan sampai ada yang mundur di tengah jalan. Bagi saya, mundur di tengah-tengah perjuangan adalah sebuah penghianatan,” tekannya.
Bupati juga berpesan kepada anak-anak KAT, untuk meminta doa restu dari orang tua sebelum berangkat ke perguruan tinggi masing-masing.
“Doa orang tua adalah kunci keberhasilan,” ungkapnya.
Ke 60 orang anak-anak KAT yang dikirim belajar lanjut, masing-masing di Politeknik Pertanian di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, Politeknik Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia Timur di Makassar dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untad Palu.
Turut hadir pada acara pelepasan itu, Kadis Sosial Sulteng, Ridwan Mumu, sejumlah kepala OPD di jajaran Pemkab Parigi Moutong dan para orang tua dari anak-anak KAT yang akan menjadi calon Taruna.