Jeprin/Humas Pemkab Parigi Moutong
Mulai 1 April mendatang, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong kembali akan disibukkan dengan sejumlah kegiatan bertaraf nasional dan lokal Sulawesi Tengah. Dua agenda yang akan menyita perhatian masyarakat itu adalah Festival Teluk Tomini (FTT) 2019 dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Sulawesi Tengah. Semuanya akan dipusatkan di Parigi, ibukota Kabupaten Parigi Moutong. Menariknya, setelah sekian lama menunggu, Kementerian Pariwisata RI akhirnya menetapkan Festival Teluk Tomini (FTT) masuk dalam 100 Kalendar Event Nasional 2019. FTT yang menjadi gawean Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Parigi Moutong itu disejajarkan dengan 100 atraksi wisata terbaik di seluruh penjuru Indonesia, seperti Java Jazz Festival DKI Jakarta, Majapahit Travel Fair Jawa Timur, Tomohon International Flower Festival Sulawesi Utara, Solo Batik Carnival Jawa Tengah, Tour de Singkarak Sumatera Barat dan ratusan event wisata lainnya dari berbagai penjuru Indonesia. Lalu, seperti apa persiapan Dinas Porapar Kabupaten Parigi Moutong jelang FTT 2019, berikut saya sajikan wawancara khusus dengan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinachri Ahmad, S.STP, M.Si.

Sejauh mana kesiapan Dinas Porapar jelang FTT April 2019 ?
Kesiapan Disporapar sampai saat ini masih pada tahapan pesiapan rangkaian acara FTT yang terdiri dari Pemilihan Putra Putri Bahari, Lomba Fotografi Objek Wisata, Festival Musik Tradisional, Carnival, Festival Kuliner dan Kerajinan Tangan rakyat. Dari beberapa rangkaian acara tesebut kami sudah sampai ke tahap antara lain mempersipkan Promosi dan Publikasi kegiatan, mempersiapkan undangan bagi tamu dan peserta kegiatan serta lainnya secara administrasi.
Event Pariwisata yang dulunya FPTT tahun ini berubah nama menjadi FTT dan telah resmi menjadi kalender event nasional. Bagaimana ceritanya sehingga namanya menjadi FTT ?
Awalnya kegiatan tersebut pada tahun 2014 masih mengunakan nama FTT, kemudian pada tahun 2016 kegitan tersebut mengunkan nama FPTT dikarenakan oleh Kementrian Pariwisata setiap event yang dilaksankan wajib menggunkan kata Pesona, maka berubalah nama Festival Teluk Tomini (FTT) menjadi Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT). Sekarang Kementrian Pariwisata tidak lagi mewajibkan untuk menggunakan kata Pesona dalam setiap event, sehinga kembali ke nama kegiatan yang semula yaitu FTT.
Kegiatan ini akan diawali dengan pemilihan Putra Putri Bahari. Seperti apa konsep pemilihan putra putri bahari ini. Adakah yang berbeda dengan konsep tahun sebelumnnya?
Mereka dipilih melalui sekesi di setiap Kecamatan masing-masing. Yang terpilih akan mewakili Kecamatannya ke tingkat Kabupaten sejumlah 2 orang (Pria dan Wanita). Konsepnya tidak berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yaitu Pesertanya perwakilan dari 23 Kecamatan. Dalam kegiatan ini setiap peserta diwajibkan untuk memperkenalkan Destinasi Pariwisata di Kecamatan masing-masing.
Yang menarik juga adalah lomba fotografi Obyek wisata. Apa yang ingin dicapai dari lomba ini?
Yang ingin dicapai dari kegiatan lomba ini adalah bagaimana kita bisa menemukan lagi hal-hal yang bersentuhan dengan objek wisata yang sebelumnya tidak kita ketahui melalui foto atau gambar. Kemudian hasil pemotretan objek wisata melalui lomba tersebut bisa diupload ke media sosial untuk dijadikan sebagai promosi daerah secara umum. Khusus untuk lomba Foto Objek Wisata, kita memanfaatkan media sosial untuk membantu mensosialisasikan Objek Wisata yang ada Parigi Moutong artinya pemenang lomba foto Objek Wisata adalah mereka-mereka yang jumlah like dan sharenya paling banyak.
Di Event Poso Toursm Carnival 2019, Tomini Fashion Carnival Parigi Moutong menyabet dua kategori Juara 1 sekaligus. Bagaimana konsep pengembangan Fashion Carnival ini kedepan, karena hampir semua daerah di Sulawesi Tengah sudah ikut membuat hal yang sama, bahkan ada yang mencoba mempatenkan?
Konsep pengembangan Fashion Carnival ke depannya, kita mencoba mengembangkan melalui pelatihan atau workshop di desa-desa dengan menggunakan atau berbasis lingkungan lokal, artinya sebagian bahan untuk pembuatan kostum carnival menggunakan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar, sehingga kostum yang mereka buat mempunyai ciri khas serta mampu meningkatkan prekonomian desa.
Tujuan dilaksanakannya FTT salah satunya adalah meningkatkan jumlah wisatawan berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong. Jika wisatawan datang kesini, kemanakah mereka akan kita bawa? Apakah infrastruktur wisata kita sudah siap?
Wisatawan akan kita bawa pada objek wisata unggulan, antara lain ke Kayu Bura untuk menikmati indahnya laut dan pesona bawah lautnya. Kemudian wisata alam lainnya seperti Tugu Khatulistiwa di Kecamatan Tinombo S elatan. Secara keseluruhan untuk objek wisata unggulan kita memang infrastrukturnya belum memadai karena masih dalam tahap pembangunan atau peyelesaian.
Dari catatan kami, obyek wisata di Kabupaten Parigi Moutong jumlahnya mencapai 100 lebih. Adakah yang diunggulkan dari 100 lebih itu ?
Berdasarkan hasil kajian kami, yang diunggulkan itu antara lain, Keindahan bawah laut Kayu Bura, Tugu Khatulistiwa, Air Terjun Ogomojolo Palasa. Dari ketiga yang diunggulkan itu merupakan Kategori wisata alam serta Panorama Puncak Tugu PMK. Sedangkan untuk wisata kuliner, Kabupaten Parigi Moutong masih mengandalkan kuliner Lalampa Toboli.
Oktober 2019 Dinas Porapar juga punya event Festival Come Aimo. Di event itu ada banyak sekali rangkaian kegiatannya. Bagaimana konsep event ini dan apa targetnya?
Konsep event ini berbentuk festival olahraga tradisional. Artinya event ini lebih mampu menghadirkan nilai-nilai tradisional serta nilai-nilai kepariwisataan. Target yang akan dicapai melalui kegiatan ini adalah mampu mendatangkan wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara.
Sebagai pejabat yang belum lama dilantik di Dinas Porapar bagaimana mengembangkan Industri Pariwisata kedepan, sehingga memunculkan multiplayer efek bagi peningkatan ekonomi masyarakat ?
Semua syarat untuk destinasi wisata kita miliki. Sekarang, kita tinggal memikirkan bagaimana membuat suatu travel pattern agar wisatawan bisa dengan mudah mengakses dan mengunjungi potensi wisata kita di Parigi Moutong. **