PARIGI MOUTONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong mengaku siap bertarung di Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Sulteng. Tiga cabang seni menjadi unggulan dalam ajang tersebut. Tiga cabang seni tersebut yaitu seni penyanyi tunggal, gambar bercerita, seni tari dan karya menganyam menjadi unggulan untuk meraih predikat terbaik.
“Semua lomba yang akan diikuti siswa SD Parigi Moutong, dalam penguasaan, penjiwaan serta mengimplementasikan pada saat lomba nanti dapat diperhitungkan. Apalagi untuk cabang menyanyi solo yang menjadi unggulan pada lomba tersebut,” ungkap Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Adrudin Nur, ditemui Songulara, Senin (15/7).
Dia mengatakan, pada lomba FLS2N yang digelar di Kota Palu dalam proses penilaian dapat bersifat objektif, melihat sesuai dari kemampuan anak-anak yang ikut berlomba. Sebab, kegiatan semacam ini tidak melihat besar kecilnya sekolah, melainkan kemampuan anak itu sendiri.
Pihanknya kata dia, melakukan penilaian saat seleksi FLS2N tingkat kabupaten memberikan hasil sesuai capaian para siswa. Para juri pun melibatkan orang luar, sehingga tidak ada muncul kesan keberpihakan dari para peserta dan pendamping.
“Saya ingatkan kepada panitia kabupaten, jangan coba-coba melakukan tindakan yang dapat merugikan para siswa. Semoga saja, di provinsi panitia memilih juri yang profesioanl dan independent, kita ketahui bersama setiap tahunnya banyak kabupaten keberatan dengan hasil dari lomba tersebut,” jelasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 15 (hari ini) hingga 18 Juli 2019, yang diikuti seluruh peserta FLS2N dari 13 kabupaten 1 kota sudah berada di Kota Palu.
Lanjut dia, para siswa yang mewakili Parigi Moutong diajang FLS2N tingkat Provinsi berasal dari empat sekolah diantaranya, lomba seni tari SD Inpres Palasa, penyanyi tunggal SDN Eeya, pantomim SD Muhamdiyah Pelawa, Gambar bercerita SDN Astina.
Dia berharap, pada prinsipnya seluruh lomba tersebut dapat memberikan yang terbaik yakni, juara satu dan menjadi juara umum. Segela persiapan telah dimatangkan berupa latihan yang dilakukan para pelatih dan pendamping untuk mengasa mental mereka agar lebih baik.
“Beberapa bulan sebelumnya para pelatih dari semua cabang seni sudah mempermantap, tinggal menunggu hasil yang mereka capai,” urainya. OPI