PARIGI MOUTONG – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Parigi Moutong paparkan realisasi pupuk bersubsidi di wilayah Parigi Moutong.
“Setiap tahunnya, jatah pupuk yang diberikan pemerintah pusat ke seluruh wilayah di Indonesia, kuotanya terus berkurang. Tidak terkecuali juga untuk Kabupaten Parigi Moutong,” ungkap Kepala Bidang Prasarana, Sarana Pertanian dan Penyuluhan, Farid, belum lama ini.
Ada pun jumlah pupuk yang telah terealisasi mulai dari Januari hingga Juni 2022, yakni :
UREA, dari kuota 8.346,500 ton, telah terealiasi sebanyak 5.148,584 ton
SP-36, dari kuota 90 ton, telah terealiasi sebanyak 35,450 ton
ZA, dari kuota 112 ton, telah terealiasi sebanyak 29,400 ton
NPK, dari kuota 7.960 ton, telah terealiasi sebanyak 4.513,367 ton
NKP Formula, dari kuota 250 ton, telah terealiasi sebanyak 219,600 ton
Organik, dari kuota 1.200 ton, telah terealiasi sebanyak 76,825 ton.
Dia menjelaskan, realokasi pupuk ke kecamatan lain berdasarkan peraturan Menteri Pertanian dapat dilakukan.
Jika melihat dari usulan kata dia, wilayah terbanyak penyerapan pupuk subsidi, yakni Kecamatan Balinggi, Parigi Selatan, Torue, Mepanga, Ongka, Bolano dan Bolano Lambunu.
“Wilayah kecamatan itu memang luas lahan pertaniannya sangat luas. Namun pelaksanaan realokasi tidak mudah, harus berdasarkan usulan,” jelasnya.
Farid mengetakan, dari total jumlah pupuk subsidi yang diberikan pemerintah pusat, dapat dipastikan tidak mampu memenuhi kebutuhan petani dalam satu tahun.
“Namanya subsidi anggaran pemerintah terbatas, ini sebenarnya hanya sebagai stimulant,” kata dia.
Dinas TPHP Parigi Moutong terus mendorong petani untuk membuat pupuk sendiri, dan tidak ketergantungan pupuk subsidi. *theopini.id
Comments 0