“Kita belum mampu mengekspor kelor karena petani baru memulai penanaman. Jika sudah mulai mengekspor, kita harus mampu memenuhi kebutuhan komoditi kapanpun diminta,”
PARIGI MOUTONG – Rencana Kabupaten Parigi Moutong untuk terlibat dalam pengembangan komoditi kelor, termasuk sebagai daerah pengespor komoditi kelor belum bisa terpenuhi.
“Kita belum mampu mengekspor kelor karena petani baru memulai penanaman. Jika sudah mulai mengekspor, kita harus mampu memenuhi kebutuhan komoditi kapanpun diminta,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Parigi Moutong sekaligus pelaku usaha kelor, Agus S Hadi kepada Songulara, Kamis (8/3).
Menurutnya, Parigi Moutong belum mampu memenuhi ekspor kelor karena permintaan yang begitu tinggi. Makanya hingga kini dirinya terus melakukan sosialisasi ke desa-desa terkait budidaya kelor.
Kondisi terkini katanya memang sangat disayangkan, takutnya nanti akan diambil alih oleh provinsi lain sementara pengembangan pegolahan komoditi kelor secara modern adalah Kabupaten Parigi Moutong.
“Bila bisa memenuhi permintaan ini, bayangkan berapa besarnya pengembangan perekonomian masyarakat kita, dan hal ini juga dapat menekan angka kemiskinan di Parigi Moutong,” katanya.
Saat ini, Parigi Moutong hanya mampu memenuhi kebutuhan ekspor kelor ke negara Spanyol, itupun yang memesan adalah asosiasi restoran Spanyol. Untuk negara lain yang sudah memesan seperti Amerika, China dan Singapur belum bisa terpenuhi.
Berbicara ekspor maka harus memenuhi tiga unsur yakni kuantitas, kualitas dan kontiniutas. Untuk kuantitas, petani Parigi Moutong belum cukup sehingga kontiniutas belum bisa terpenuhi.
Amerika katanya memesan dalam bentuk tepung dan kelor kering, sementara China memesan dalam bentuk teh curah, karena mereka akan memakai merek sendiri. Ini belum disetujui karena Parigi Moutong lagi membesarkan nama sendiri dengan komoditi unggulannya. IWAN TJ