PARIGI MOUTONG – Koordinator lapangan (kecamatan) Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Parigi Moutong dan Penyuluh Perikanan Pusat, harus bersinergi saat melakukan pendampingan terhadap nelayan di lapangan.
Mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahan dan apa yang harus dilakukan untuk mendorong masyarakat nelayan lebih baik lagi, terutama menyangkut tersedianya data akurat seputar nelayan di Parigi Moutong.
“Kordinator lapangan maupun penyuluh perikanan merupakan mitra dalam melakukan pendampingan terhadap nelayan. Kedua unsur ini harus bisa bekerjasama dan tahu kewenangan masing-masing, sehingga upaya untuk mendorong peningkatan kehidupan ekonomi nelayan bisa berjalan sesuai dengan yang seharusnya,” kata Kepala Diskanlut Parigi Moutong, Efendi Batjo, belum lama ini.
Diakuinya, masih ada beberapa kelemahan yang kerap terjadi dilapangan, selain karena sebagian koordinator lapangan bukan dari latar belakang tehnis perikanan, koordinasi antara keduanya juga terkadang tidak berjalan efektif dengan penyuluh lapangan.
Cenderung berjalan tanpa koordinasi dan sendiri-sendiri, sehingga tidak jarang usulan yang diajukan baik ke pusat dan daerah maupun upaya yang dilakukan cenderung statis dan apa adanya.
Padahal, antara koordinator lapangan dan penyuluh perikanan memiliki peran yang berbeda, dimana penyuluh perikanan yang jauh lebih dominan terjun melakukan pendampingan secara langsung ke masyarakat nelayan.
Makanya kata dia, rapat koordinasi yang dilakukan bersama antara dinas, koordinator lapangan dan penyuluh perikanan pusat dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana upaya yang dilakukan hingga saat ini.
“Bila kerja sama ini bisa berjalan dengan baik, tentunya akan menghasilkan yang baik pula. Sebut saja misalnya terkait dengan data autentik seputar nelayan di Parigi Moutong. Bila datanya akurat dan lengkap, maka upaya untuk mencari bantuan ke pusat juga akan berjalan lancer dan bahkan tidak menutup kemungkinan akan sangat mudah mendapatkan bantuan langsung dari kementrian,” terangnya.
Olehnya ia berharap, pasca rapat koordinasi tersebut, kedua pilar penggerak nelayan di lapangan ini bisa bekerja maksimal sesuai tupoksi masing-masing, dan yang terlebih penting adalah koordinasi yang baik antara keduanya dalam upaya merubah pola piker masyarakat nelayan menjadi lebih baik kedepannya.