PARIGI MOUTONG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Parigi Moutong mengungkapkan, pihaknya mengalami kesulitan mengintervensi harga minyak goreng yang kian hari terus meningkat di sejumlah pasar tradisional di wilayah setempat.
“Naiknya harga minyak goreng ini, menjadi masalah nasional. Jadi kami kesulitan menekan harga, sebagai bentuk intervensi kenaikan harga,” ungkap Kepala Disperindag Parigi Moutong, Muhammad Yasir, saat ditemui, Senin (10/11).
Dia mengatakan, kemungkinan dilakukan operasi pasar untuk mengimbangi harga minyak goreng di pasaran akan dilakukan dengan cara subsidi harga.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah subsidi harga minyak goreng dapat dialokasikan, karena Dokumen Pelaksanaan Anggaran APBD 2022 masih dalam proses penyusunan.
“Jadi yang bisa lakukan, memang subsidi tetap. Kita kan tidak mungkin menurunkan harga para distributor atau Bulog misalnya. Cuma mungkin kita subsidi, biar tidak menambah harga jual atau biaya,” jelasnya.
Saat ini kata dia, yang dapat dilakukan adalah menjamin ketersediaan stok minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah setempat.
Sebab para pengusaha minyak goreng telah mengalokasikan kuota pendistribusian di masing-masing wilayah di Indonesia.
“Jadi kami harus pastikan kuota untuk wilayah Parigi Moutong itu tidak berkurang meskipun harga minyak tinggi,” kata Yasir.
Dia mengatakan, apabila kenaikan harga minyak goreng akibat persoalan distribusi atau permainan sistem dagang, intervensi dapat dilakukan oleh pemerintah. Adanya oknum yang melakukan penumpukan stok minyak goreng, kecil kemungkinan karena kenaikan harga minyak goreng diatas rata-rata harga jual normal.
“Untuk kemungkinan menimbun kecil, karena perusahaan memproduksi ketersediaan minyak goreng juga sedikit dan dijatahkan ke setiap wilayah,” ungkapnya.
Kemudian kata dia, pihaknya akan terus berupaya mengendalikan harga minyak goreng dan kebutuhan pangan saat ini. Apalagi, tiga bulan ke depan masyarakat akan menghadapai perayaan hari besar keagamaan.
“Menjamin ketersediaan stok jelang bulan suci Ramadhan memang akan kami lakukan. Jadi meskipun harga naik, stok tetap aman. Karena kalau stok tidak aman saat itu, harga minyak goreng akan naik lagi,” pungkasnya. *Novita/theopini.id
Comments 0