PARIGI MOUTONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, secara resmi melaunching inovasi proyek perubahan Diklat Pim III, yang diberi nama Sistim Informasi Geografi Cagar Budaya (Sigaraya).
“Aplikasinya sudah bisa diakses melalui akun media sosial seperti Facebook, bisa juga dilihat diaplikasi Website. Untuk selanjutnya akan dimasukan dalam Sistim Informasi Geografi, agar ketika orang masuk di Parigi Moutong melalui Google Map, data-data cagar budaya atau benda pusaka ini bisa diakses siapapun,” ujar Kabid Kebudayaan Disdikbud Parigi Moutong, Eny Sosilowati kepada Songulara, Selasa (15/5).
Dia mengatakan, selain sebagai upaya perlindungan cagar budaya di Parigi Moutong, Sigaraya juga dapat membackup pariwisata budaya, serta bisa dijadikan media informasi dan edukasi khusunya bagi masyarakat di Parigi Moutong.
Sebab, Sigaraya dapat diakses dan bisa dilakukan pengimputan secara publik, serta informasi yang didalamnya bisa diambil siapa saja yang ingin mendapatkan informasi tentang benda-benda bersejarah di Parigi Moutong.
Aplikasi tersebut katanya, merupakan perpanjangan tangan dari program lomba yang digagas bidangnya pada hari ulang tahun Kabupaten Parigi Moutong bulan April lalu.
“Foto-foto yang kami masukan dalam Sigaraya merupakan hasil dari peserta lomba kemarin, baik foto juara maupun tidak, namun itu semua yang menjadi data bagi kami,” tuturnya
Sejak dibukanya aplikasi Sigaraya melalui akun facebook katanya, setiap orang yang memiliki benda pusaka atau yang mengatahui tempat lokasi-lokasi yang termasuk dalam cagar budaya bisa mengapload langsung ke akun facebook.
Pendataan situs sejarah dan kebudayaan yang dilakukan ini, menggandeng sejumlah komunitas pemuda seperti Kelompok Pecinta Alam (KPA), komunitas fotografi dan komunitas lainnya. AKSA