PARIGI MOUTONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong gencar melakukan skrining untuk mencegah penyebaran Tuberkulosis (TBC).
“Skrining kita lakukan di 23 kecamatan, untuk menemukan warga yang terduga menderita TBC,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinkes Parigi Moutong, Yunita Tagunu, di Parigi, Selasa, 30 April 2024.
Menurutnya, Dinkes Parigi Moutong semakin mudah menemukan kasus TBC dengan skrining tersebut.
Sehingga, para penderita segera mendapat penanganan untuk memutus tali rantai penularan penyakit.
Tidak hanya itu, Dinkes Parigi Moutong juga mendorong Puskesmas untuk gencar melakukan sosialisasi, dan penyuluhan terhadap bahaya penyakit TBC.
“Baik itu bagi ibu hamil dan tempat berkumpulnya masyaraka,” kata dia.
Senada, Pengelola Program TBC dan Penyakot Menular, Raden Bagus mengatakan, sejak 2 Januari hingga April 2024, Dinkes Parigi Moutong menemukan 203 kasus Tuberkulosis.
Sementara data 2023, tercatat 818 kasus TBC yang diobati. Kondisi ini, terus meningkat sejak 2022, dengan total 808 kasus.
“Ini di luar dari kasus yang tidak terdeteksi. Karena tidak adanya kemauan masyarakat dalam memeriksakan dirinya,” terangnya.
Berdasarkan laporan Puskesmas, kata dia, masyarakat masih malu melakukan pemeriksaan lendir, dan selalu menutupi gejala batuk yang dideritanya.
“Saya harap masyarakat tidak malu, agar penyakit TBC mudah dideteksi. Sehingga, mempercepat pengobatan dan menekan jumlah penyebarannya,” pungkasnya. *theopini
Comments 2