PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) membangun 1 unit mushola di lokasi pengungsian yang berada di lapangan Kabonena Palu Barat.
Mushola berukuran 9 x 11 meter itu dibangun tidak jauh dari tenda pengungsi di lapangan Kabonena. Para pengungsi di tempat ini mayoritas adalah warga perumahan Balaroa yang rumahnya tertimbun tanah saat gempa terjadi 28 September lalu.

Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran SSTP mengatakan, mushola yang dibangun itu diperkirakan bisa menampung sekitar 60 jamaah. “Sesuai permintaan jamaah di tempat ini, kapasitas mushola ini kalau bisa menampung sekitar lima puluhan orang, jadi kami perkirakan sekitar 60 jamaah laki-laki dan perempuan cukup menampung.” Kata Zulfinasran ditemui disela-sela pembangunan Mushola itu, Sabtu (20/10) sore.
Mushola itu terlihat sangat sederhana, karena hanya menggunakan atap dan dinding terpal. Tetapi lantainya beton. “Mushola ini juga kami lengkapi dengan tempat wudhu,” ujarnya.
Kata Zulfinasran, selain mushola, selama masa tanggap darurat kedua ini, OPD yang dipimpinnya ditugasi oleh Bupati membangun beberapa fasilitas bagi pengungsi di tempat itu, diantaranya tenda serba guna dan penyediaan distribusi air bersih. “Kami juga menurunkan 2 unit armada untuk membantu TNI mengangkut puing-puing reruntuhan bangunan akibat gempa,” ujarnya.