PARIGI MOUTONG – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Parigi Moutong mendukung program penanganan stunting lewat pemenuhan infrastruktur desa, diantaranya sarana air bersih dan jamban.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPRP Kabupaten Parigi Moutong, Vadlon kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Vadlon menjelaskan, sejak tahun 2018 Dinas PUPRP telah mendapatkan informasi terkait lokus stunting di Kabupaten Parigi Moutong, sehingga ketika program stunting menjadi salah satu prioritas daerah tahun 2019 ini, pihaknya sudah siap dengan data dan daftar desa yang telah tertangani infrakstrukturnya, terutama air bersih dan jamban individu.
“Untuk stunting, kalau kita infrastrukturnya. 2018 itu kita sudah mendapatkan informasi bahwa Kabupaten Parigi Moutong masuk desa stunting, tapi kita belum tahu apa semua programnya. Saya waktu itu dapat informasi dari Kementerian Kesehatan melalui Satker APBN Palu, mereka sudah jelaskan ada 10 desa itu dan dari nama-nama desa itu kami memang sudah intevensi,” jelasnya.
Dibeberapa desa kata Vadlon, yang masuk dalam lokus penanganan stunting sudah ada program jamban individual dan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) secara bertahap baik dari DD sharing APBD atau dari APBN sharing APBD.
“Satu desa itu ada 25 jamban, contoh Desa Ogoalas hanya memiliki 17 jamban yang bisa direalisasikan karena dananya tidak mencukupi. PUPRP juga sudah masuk ke desa-desa lokus stunting dengan program air bersihnya,” urainya.
Lanjut dia, untuk desa sasaran program Pamsimas ada 47 desa prioritas tahun 2020, dan saat ini sudah separuh tertangani.
“Kita cuman program penunjang secara fisik, yang pasti kita mendukung program stunting ini,” tandasnya. FAIZ