PARIGI MOUTONG – Setelah berhasil masuk dalam kalender iven pariwisata tingkat nasional, Festival Teluk Tomini (FTT) 2019 kembali dihelat di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan April mendatang bertepatan dengan pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Sulawesi Tengah yang akan dipusatkan di Parigi.
Iven tahunan yang dibackup langsung Kementerian Pariwisata RI itu akan diawali dengan pemilihan Putri Bahari 2019 pada tanggal 19 hingga 22 April. Kemudian disusul lomba fotografi obyek wisata 22 April, Festival Musik Tradisional 19 sampai 21 April, Festival Kuliner 19 hingga 22 April dan Tomini Feshion Carnival 22 April 2019.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Parigi Moutong, Zulfinachri STTP, MSi mengatakan, pihaknya saat ini tengah mematangkan agenda kegiatan FTT itu sehingga bisa berjalan sesuai harapan.
Jika tak ada aral melintang, penutupan FTT 2019 akan langsung diikuti dengan pembukaan Porprov VIII 2019. Sehingga dua iven berbeda itu bisa berlangsung meriah.
“Kita lagi meramu bagaimana dua even ini bisa disandingkan, sehingga bisa menjadi sajian yang menarik bagi publik. Selain itu kita bisa menghemat pembiayaan, karena KONI tidak perlu lagi membangun tenda dan menyewa sound system karena sudah disiapkan oleh Kementerian Pariwisata,” kata Zulfinachri ketika memaparkan kesiapan pelaksanaan FTT 2019 di Hotel Siavu, Rabu (20/2) malam.
Selain FTT, pada bulan Oktober 2019, Disporapar Parigi Moutong tengah mempersiapkan sejumlah iven yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Parigi Moutong, diantaranya Festival Come Aimo, Equator 10 KM, Foto Underwater, Lomba Sumpit, Adat Masoro, Lomba Panahan, Lomba Perahu Layar, Lomba Arum Jeram dan International Trathlon.
“Sesuai petunjuk dari Kementerian Pariwisata, agenda pariwisata yang telah kami susun melalui Festival Come Aimo itu menyasar wisatawan eropa. Oleh karena itu, harapan kami kegiatan yang dilaksanakan itu mendatangkan pemasukan. Bukan pemasukan bagi Pemerintah Daerah tapi pemasukan bagi ekonomi masyarakat. Kami tidak ingin kegiatan ini hanya membuang uang banyak tapi tidak ada yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terangnya mantan Kepala Dinas Perhubungan Parigi Moutong itu.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolututu yang memimpin langsung rapat itu meminta kepada Disporapar untuk mempersiapkan dengan matang seluruh agenda pariwisata itu. Hal hal teknis terkait dengan konten pendukung kegiatan, seperti logo dan penamaan even dapat dikoordinasikan dengan Kementerian Pariwisata.
Samsurizal juga meminta panitia menyeleksi dengan ketat peserta putra putri bahari 2019, terutama mengenai kesehatannya.
“Libatkan tim kesehatan untuk menyeleksi. Jangan sampai terjadi seperti sebelumnya ada peserta yang sudah juara tidak sehat,” ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada Panitia PTT dan Porprov jika ingin menyatukan dua iven itu, untuk duduk bersama merumuskan konsep yang ideal penutupan FTT dan pembukaan Porprov. “Harus ada pembeda dua acara tersebut. Apa yang ditampilkan di penutupan FTT harus berbeda dengan pembukaan Porprov,” harapnya.
Dikesempatan itu, Bupati menyarankan agar Disporapar dapat memasukan lomba panjat batang kelapa dalam iven FTT, karena menurutnya lomba panjat batang kelapa akan menjadi kegiatan yang unik di daerah.
“Semua daerah dan provinsi ada tukang panjat kelapa. Ini bisa menjadi icon daerah yang unik. Apa yang dipaparkan Kepala Disporapar sudah cukup bagus. Tinggal dilaksankaan. Siapkan panitia dan terus dikontrol,” tambahnya.