PARIGI – Dari 278 desa di Kabupaten Parigi Moutong sebahagian kecilnya telah memiliki perpustakaan desa. Meski tidak wajib, perpustakaan desa diharapkan ikut menjadi salah satu sarana yang menunjang lahirnya sumber daya manusia (SDM) desa yang lebih baik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Fit Dewana mengatakan, pembentukan perpustakaan desa bisa menjadi salah satu prioritas desa yang dapat dianggarkan melalui dana desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan.
“Pertama agar dapat menumbuhkan minat baca masyarakat, yang pada akhirnya dapat menambah pemahaman atau pengetahuan masyarakat atas banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaan masyarakat itu sendiri. Misalnya petani, nelayan atau kelompok usaha kecil, pengrajin juga petambak. Sebab buku-buku yang diadakan itu beragam, seusai dengan kebutuhan masyarakat di desa yang dikaitkan dengan pekerjaan utama masyarakat,” terang Fit, Senin (23/9).
Kata dia,terkait perpusatakaan desa tersebut, telah ada Mou antara dua kementrian pada tahun 2018 dan tahun 2019 antara PMD dan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Daerah parigi Moutong.
“Itu sudah ada MOU menyangkut perpustakaan desa dan Dinas Perpustakaan sebagai mediator antara kami dan desa dalam hal teknis. Seperti tata cara pengelolaan perpustakaan desa sampai kearsipan,” ujarnya.
Dia berharap bagi desa yang telah memiliki perpustakaan desa agar dikelolah dengan baik sehingga masyarakat mendapatkan manfaatnya.
Sebab kata dia, tahun depan akan dievaluasi desa yang telah memiliki perpustakaan apakah telah dikelolah sesuai fungsinya atau belum.
“Semoga dengan adanya perpustakaan desa minat baca meningkat, juga akan dievaluasi apakah dikelolah dengan baik atau tidak, misalnya dari segi pelayanan sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan manfaatnya,” tandas Fit.