PARIGI MOUTONG-Seluruh pasangan calon kepala daerah yang akan mengikuti debat publik terakhir yang bakal dilaksanakan di Kecamatan Parigi, diharapkan dapat memberi edukasi politik bagi masyarakat.
Pasalnya, berdasarkan evaluasi KPU Parigi Moutong terkait debat publik yang dilaksanakan dua kali sebelumnya, para peserta debat kerap keluar dari tema yang diarahkan oleh moderator.
“Paslon harus disiapkan agar saat debat bisa sesuai tema yang ditentukan dan memberikan edukasi politik kepada masyarakat. KPU menginginkan debat terakhir itu lebih baik dari yang sebelumnya,” ujar Ketua KPU Parigi Moutong, Amelia Idris, usai rakor persiapan debat publik terakhir, kemarin.
Amelia mengatakan, ada beberapa kesepakatan dan rekomendasi saat rakor bersama paslon, diantaranya debat akan dilaksanakan di gedung Auditorium Setda Parigi Moutong pada tanggal 27 Mei.
Meminta untuk peninjauan kembali iven organizer (IO) penyelenggara, menggunakan moderator yang profesional, menambah tamu undangan serta menambah delegasi di angka 75 hingga 100 setiap paslon.
Termasuk ada satu paslon yang belum bersepakat terkait dengan pelaksanaan debat. Untuk hal tersebut, pihaknya akan terus melakukan pendekatan persuasif, sehingga secara keseluruhan paslon bisa menyepakati dan meminimalisir segala kemungkinan yang terjadi dibelakang hari.
“Karena di bulan suci Ramadhan, disepakati dilaksanakan usai sholat tarwih atau jam 9 sudah on air. Secara internal, tanggal debat sudah kami sepakati secara internal. Namun karena ada perubahan seperti ini (permintaan), kami terbuka untuk bagaimana melayani semua paslon. Kami harap semua pelaksanaan tahapan demi tahapan berjalan dengan damai,” terangnya.
Saat rakor sebelumnya kata Amelia, debat terkahir disepakati secara internal pada tanggal 20 Juni. Namun pihak yang akan bekerja sama sedang libur dan tidak dapat melayani sesuai permintaan KPU Parigi Moutong, salah satunya yakni stasiun televisi.AKSA