PALU – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong nomor urut 4, Erwin Burase dan Abdul Sahid, dinilai tampil elegan saat debat kandidat pertama yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Parigi Moutong di Palu, Selasa (22/10) malam.
“Sebagai tim pemenangan pasangan Erwin-Sahid, saya mengatakan kandidat kami elegan menjawab step by step pertanyaan dalam debat kandidat,” kata Sugendi Samudin.
Menurutnya, secara keseluruhan masing-masing pasangan calon berusaha tampil baik. Hanya saja, ada beberapa pertanyaan panelis yang tidak dijawab detail dan kurang tepat.
“Misalnya persoalan Ibu Kota Nusantara (IKN). Seharusnya, jawaban yang dinilainya tepat, yakni aksesbilitas antar pulau, di mana Kabupaten Parigi Moutong menjadi interline. Itu tidak dijawab secara keilmuan, mereka menjawab secara politis,” ujarnya.
Bahkan rata-rata jawaban pasangan calon, hanya memberikan jawaban siap mendukung, dan menyuplai pangan ke IKN.
Sayangnya, tidak menyinggung soal transportasi cepat dari Kabupaten Parigi Moutong menuju ke IKN di Kalimantan Timur.
“Malah ada salah satu pasangan calon lain, menjawab dari Tolitoli menuju ke IKN. Sementara kita bicara soal aksesbilitas Kabupaten Parigi Moutong. Jadi kurang mengena,”.
Berkaitan dengan pertanyaan soal IKN ini, jawaban H Erwin Burase dalam debat kandidat dinilainya tepat sasaran.
Dengan elegan, Erwin Burase menyampaikan akan meningkatkan trasportasi di Kabupaten Parimo untuk mencapai pelabuhan penyeberanganmenuju IKN.
“Itu jawaban detail dan sesuai dengan pertanyaan panelis,” imbuhnya.
Sugendi menyebut, Erwin Burase yang telah berpengalaman puluhan tahun di DPRD Sulawesi Tengah, menjawab pertanyaan sederhana dan sampai pada tujuan jawaban.
Pada saat diskudi ilmiah yang erat kaitannya dengan promosi Kabupaten Parigi Moutong, kata dia, seharusnya tidak disertai dengan emosional berlebihan.
“Kalau sudah emosional, yakin saja jawaban rasional menurun. Tidak tepat lagi. Alhamdulilah, hal ini tidak terjadi pada pasangan calon Erwin Burase dan Abd Sahid Mapato,” tuturnya.
Dalam debat kandidat pertama ini, lanjutnya, tidak ada kekurangan yang berarti ditampilan Erwin- Sahid. Bahkan, memaparkan visi-misinya dengan baik.
“Pak Erwin tidak lari dari visi-misi, terikat dengan tujuan pendidikan, kemandirian, substainable development. Disampaikan secara sederhana, dan mudah dipahami serta tidak terpancing dengan pertanyaan menggebu-gebu,” pungkasnya. *
Comments 2