PARIGI MOUTONG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar pertemuan pemberdayaan Kader Tri Bina di Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (6/7).
“Pertemuan ini merupakan bentuk kepedulian dari P2KB dan juga sesuai SK tentang Tim percepatan penurunan Stunting,” ungkap Kepala Dinas P2KB Sulawesi Tengah, Tuty Zarfiana SH. MSi, saat menyampaikan sambutannya.
Menurutnya, dari hasil survei status gizi 2022, angka penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Tengah masih sangat tinggi, yaitu 29,7 persen dan berada diurutan ke delapan tertinggi di seluruh Indonesia.
Khusus Kabupaten Parimo, sebesar 31,7 persen, sedangkan target yang ingin dicapai secara Nasional sebesar 14 persen, pada 2024.
Dia menambahkan, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah sendiri, yaitu sebesar 11 persen.
“Jadi kalau kita melihat pencapaian tersebut, Provinsi Sulawesi Tengah termasuk Kabupaten Parimo masih jauh dari yang kita harapkan. Sehingga, perlu upaya untuk percepatan penurunan Stunting sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ucapnya.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam mempercepat penurunan Stunting tambahnya, adalah perbanyak kegiatan turun lapangan untuk pengecekan kondisi anak di desa lokus, dan melakukan berbagai pertemuan.
“Kita berharap remaja serta bapak dan ibu yang tergabung dalam kelompok ini, bisa menjadi penyambung informasi dalam pembinaan keluarga yang beresiko Stunting,” harapnya.
Pada tahun ini, ia berencana akan melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan seluruh pengurus P2KB kabupaten/kota, dalam rangka menyamakan persepsi serta program.
“Kegiatan kita disinergikan antara kegiatan dan program di provinsi sampai ke kabupaten/kota,” pungkasnya.
Diketahui, pertemuan itu tersebut bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Parimo, yang mengusung tema “Peningkatan kapasitas mitra, dan organisasi PKK, Kader Tri Bina, Pik-R, tenaga pendamping keluarga, untuk percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Parimo”. *theopini.id
Comments 0