PARIGI MOUTONG – Sebanyak lima diantara 1.200 orang peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid antigen, tetap diberikan kesempatan untuk mengikuti tes yang dimulakan pada Jum’at (1/10), di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Kelima orang peserta SKD CPNS yang dinyatakan reaktif ini tetap diberikan kesempat mengikuti tes, tapi ruangannya terpisah dan tidak berbaur dengan peserta lainnya.” Ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Parigi Moutong, Ahmad Saiful, di lokasi kegiatan tes SKD CPNS.
Dia mengatakan, hal itu sesuai rekomendasi dari hasil koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Parigi Moutong. Sebab, hasil rapid antigen reaktif tersebut bisa jadi karena diakibatkan virus lain.
“Ini kan rapid antigen, bukan hasil PCR. Makanya bisa jadi karena virus lain, bukan COVID-19,” kata Ahmad Saiful.
Berkaitan dengan hal itu, Ahmad Saiful mengatakan agar hasil rapid antigen benar-benar akurat maka pelaksanaannya dipusatkan di Indoor Kantor Bupati Parigi Moutong.
“Tujuannya untuk mengantisipasi adanya surat keterangan hasil rapid antigen palsu, seperti yang banyak terjadi di beberapa daerah,” ucap Ahmad Saiful.
Dia mengatakan, pelaksanaan tes SKD CPNS tersebut dibagi menjadi lima sesi.
Khusus hari pertama ini, dibuka untuk dua sesi. Sedangkan hari kedua, kata dia, dibuka tiga sesi.
Dalam pelaksanaannya, tes SKD CPNS ini ditangani langsung oleh tim Badan Kepegawaian Nasional atau BKN Regional IV Makassar. Khusus panitia kabupaten hanya bertugas mengurus diluar ruangan.
Selain itu, berdasarkan data absensi peserta yang dimiliki, seluruh peserta dinyatakan hadir pada tes di hari pertama. Walaupun masih ada satu orang peserta yang terlambat tiba di lokasi kegiatan sehingga tidak dapat mengikuti tes karena sistem telah ditutup.
“Dengan sendirinya pihak panitia tidak bisa mengakomodir yang bersangkutan,” bebernya.
Dia menambahkan, berkaitan dengan itu, khusus pelaksanaan tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak atau PPPK akan dilaksanakan pada Ahad, 3 Oktober.
Adapun formasi tenaga teknis dan kesehatan dari jalur PPPK akan diikuti sebanyak 63 orang peserta.
“Kalau PPPK tenaga guru sebelumnya telah dilaksanakan oleh Kementerian terkait dibeberapa lokasi di Parigi Moutong beberapa waktu lalu,” katanya. FAIZ