PARIGI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Parigi Moutong menggelar pelatihan konselor bagi pengelola program HIV AIDS, sukarelawan layanan konseling dan test HIV tingkat Puskesmas Se-Parigi Moutong di THS Kampal, Jumat (27/11).
Kegiatan ini diikuti petugas medis puskesmas, tenaga sukarela dan petugas kesehatan rumah sakit.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Parigi Moutong, Ni Made Muliani melaporkan, kegiatan ini dijadwalkan 6 hari, dimulai dari tanggal 27 November sampai 1 Desember, dengan metode pelatihan menggunakan ceramah, tanya jawab serta role play.
Dikatakannya, saat ini Kementerian Kesehatan terus berupaya dalam menanggulangi HIV AIDS mulai dari perluasan pintu masuk penemuan kasus baik melalui layanan konseling dan test HIV secara sukarela maupun skrining test HIV.
Kemudian dilanjutkan dengan penyediaan akses pada layanan ARV, dimana terapi ARV bukan hanya bermanfaat sebagai pengobatan namun juga sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit ini.
“Berdasarkan itu, Dinkes sebagai perpanjangan tangan Kemenkes terus mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian HIV AIDS. Membantu setiap orang mendapatkan akses pelayanan baik dari segi informasi, edukasi, terapi, bahkan dukungan psikososial,”.
“Olehnya kami menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini agar Kabupaten Parigi Moutong mempunyai konselor yang terampil yang dapat mempersiapkan atau memberikan layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang baik dan bermutu,” terangnya.
Wabup Parigi Moutong, Badrun Nggai dalam sambutannya mengatakan, Propinsi Sulteng merupakan salah satu propinsi dengan status terkonsentrasi HIV dan dinyatakan tidak bebas dari HIV AIDS. Bahkan diperkirakan saat ini, HIV AIDS sudah terdapat dilebih dari separuh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng, salah satunya Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam rangka mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) khsusnya skrining pada orang yang berisiko terinfeski HIV dan skrining pada populasi kunci HIV, Kabupaten Parigi Moutong telah berupaya dalam menanggulangi HIV AIDS.
Adapun upaya yang telah dilakukan antara lain perluasan pintu masuk penemuan kasus, baik melalui layanan konseling test HIV secara sukarela maupun skrining test HIV atas inisiasi petugas kesehatan.
“Melalui kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa dengan meningkatnya penemuan kasus HIV, saya mengimbau untuk mari kita bersama-sama ikut membantu mewujudkan Parigi Moutong agar dapat meperoleh sertifikat pembebasan menuju eliminasi HIV AIDS dengan selalu berperan aktif dalam penemuan kasus, sehingga penyebaran HIV maupun AIDS di daerah ini dapat kita tekan seminimal mungkin,”.