PARIGI MOUTONG – Pjs Bupati Parigi Moutong, Muhamad Nadir, bereaksi keras terhadap sejumlah oknum pendamping desa yang disinyalir sengaja memperlambat serapan anggaran bantuan ke masyarakat desa yang bersumber dari APBN.
Lambannya serapan anggaran itu menyebabkan terjadinya inflasi secara nasional. Bahkan memperburuk nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini kata Bupati sudah menembus angka Rp14.000/dolar.
Karena itu, Nadir mengimbau kepada seluruh camat se-Parigi Moutong bersama-sama dengan aparat desa untuk mengawasi kinerja para pendamping desa.
“Tolong pak camat dan kades, lihat dan awasi itu pendamping desa,” tegas Nadir, saat pencananan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-46 tingkat Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2018, yang dipusatkan di Kecamatan Sidoan, Senin (14/5)
Bupati mensinyalir ada beberapa oknum pendamping desa sengaja memperlambat serapan anggaran bantuan yang turun ke desa, karena ada misi politik terselubung jelang Pilkada 2018.
“Sudah ada yang mengaku ke saya, bahkan dia ketakutan karena saya mau rekomendasikan kepada gubernur agar oknum tersebut kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi sampai 2019. Jadi tolong ya pak camat dan kades awasi mereka ini, karena disinyalir mereka melakukan dukungan kepada calon tertentu di Pilkada 2018,”.
Hasil temuannya, bahkan ada oknum pendamping desa yang menjanjikan bantuan yang bersumber dari APBN itu dicairkan pada bulan Juni mendekati Pilkada.
Kasat Pol PP Provinsi Sulawesi Tengah ini menegaskan, jika masih ditemukan ada oknum pendamping desa yang dengan sengaja memanfaatkan bantuan APBN dengan tujuan politik tertentu, ia tak segan-segan merekomendasikan yang bersangkutan diproses secara hukum dan diberhentikan dari tugasnya sebagai pendamping desa.
“Ini saya ingatkan ya. Bantuan kepada masyarakat yang bersumber dari APBN harus dipercepat realisasinya, jangan tunggu apalagi dijanji masyarakat jelang Pilkada. Kalau sampai saya temukan di lapangan, saya pasti rekomendasikan untuk diproses hukum dan dipecat sebagai pendamping desa,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Nadir juga mengimbau seluruh camat dan aparat desa untuk menggelorakan kembali nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat. Pasalnya, akibat pesatnya kemajuan teknologi informasi, nilai gotong royong masyarakat ini semakin memudar. “Oleh karena itu, melalui momentum BBGRM dan HKG ini, mari kita bangkitkan kembali nilai nilai gotong royong di tengah masyarakat,” pintanya.
Ia juga berharap kepada kepala desa sebagai ujung tombak pemerintah desa lebih agresif dalam merencanakan pembanguan di desa. Tak hanya itu, Nadir juga meminta kepala desa melibatkan TP-PKK dalam setiap proses perencanaan pembangunan yang berlangsung di desa.
“PKK adalah mitra kerja pemerintah. Setiap program kerjanya juga harus diselaraskan dengan program pemerintah,”.
Kesempatan tersebut, Bupati Nadir didampingi Pjs Ketua TP-PKK Parigi Moutong, Salmah Tiangso dan Wakil Ketua II TP-PKK Parigi Moutong, Sartin P Dg. Paliwa, menyerahkan trofi dan hadiah kepada pemenang lomba yang digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-46 tingkat Kabupaten Parigi Moutong. HUMAS PEMKAB