PARIGI MOUTONG – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang saban tahun digelar oleh pemerintah kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong hendaknya tidak hanya sekadar kegiatan seremoni, tetapi melalui kegiatan agama ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk memupuk dan menjadi perekat antar umat beragama.
Ini disampaikan Bupati Parigi Moutong, diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah, Drs H Samin, ketika membuka MTQ ke-15 tingkat Kecamatan Kasimbar, yang dipusatkan di desa Silampayang, Jum’at (1/3).
Menurut Bupati, MTQ adalah wahana permersatu umat juga merupakan bagian dari pengenalan dan syiar Islam yang harus disampaikan melalui lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an. Sehingga, umat Islam yang mendengarkan lantunan bait perbait Al Qur’an akan semakin tergugah dan terbuka hatinya mempelajari Al Qur’an.
“Saya berharap kegiatan MTQ ini tidak hanya sekedar kegiatan seremoni tetapi harus dijadikan sarana syiar Islam dan menjadi barometer untuk mengukur sejauhmana kita mampu mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam Al Qur’an,” harapnya.
Camat Kasimbar, Abd. Manan Dg Malindu SPd MM dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan MTQ kali ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mencari bibit potensi dibidang baca tulis Al Qur’an.
Karena itu, Manan berharap para dewan hakim agar supaya bisa selektif dalam melakukan penilaian, tidak pilih kasih serta menjunjung tinggi kejujuran agar tidak ada lagi kecemburuan sesama qori dan qoriah.
“Jadilah dewan hakim yang profesional agar kita bisa memperoleh qori dan qoriah yang benar-benar berprestasi,” pintanya.
Sementara, Ketua Panitia, Haseng H Baho selaku kepala Desa Silampayang menyebutkan, MTQ Tingkat Ke-15 tingkat Kecamatan Kasimbar kali ini diikuti oleh Qari dan Qoriah asli Kecamatan Kasimbar. Mereka adalah perwakilan dari 18 Desa di Kecamatan Kasimbar.
“Peserta yang ikut kurang lebih 810 orang, ditambah oficcial 54 orang serta pelatih 36 orang,” sebut Haseng H Baho.