PARIGI MOUTONG – Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu bertemu para petani yang melakukan unjuk rasa terkait aksi penolakan rencana kegiatan penambangan emas di Desa Silutung, Kecamatan Tinombo Selatan (Tinsel), Rabu (13/11).
Dalam pertemuan yang digelar di rumah salah satu warga Desa Tada itu, Samsurizal Tombolotutu sepakat dengan tuntutan para petani. Di mana para petani dalam salah satu tuntutannya menyebutkan jika masyarakat Kecamatan Tinsel resah dengan adanya rencana kegiatan penambangan emas di daerah itu, dengan alasan dapat mencemari lingkungan dan merusak areal persawahan warga. Menurut mereka, bila tambang dibuka maka air sungai akan menjadi keruh serta masuk di persawahan yang dapat berujung pada gagal panen.
Sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa itu para petani melakukan blokade jalan dan menghentikan seluruh kendaraan yang melintas di Jalan Trans Sulawesi.
Dalam dialog dengan para pelaku unjuk rasa, Samsurizal sapaan akrabnya, mengundang seluruh Kepala Desa se Kecamatan Tinsel untuk ikut mendengarkan aspirasi para petani.
Kepada para petani, Samsurizal kembali menegaskan sikapnya yang menolak aksi illegal mining (tambang liar -red) di Parigi Moutong.
“Saya sepakat, dan mendukung sepenuhnya aksi unjuk rasa terkait penolakan rencana kegiatan tambang emas di Tinombo Selatan. Ini kampung saya, wajib saya lindungi warga saya. Apa yang petani rasakan saya juga ikut mersakan. Apalagi saya juga punya sawah disini,” tegas Samsurizal.
Mendapat dukungan dari Bupati dan sontak para pengunjuk rasa pun meneriakkan yel-yel, “hidup bupati, hidup rakyat, hidup petani”.
Kepada petani yang berunjuk rasa, Samsurizal menjelaskan, sejak kewenangan pertambangan diambil alih oleh pemerintah provinsi sebagaimana yang telah diundang sejak Oktober 2016 pemerintah kabupaten tak lagi punya otoritas untuk mengurusi soal pertambangan. Olehnya Samsurizal menyarankan agar perwakilan petani, bersama kepala desa agar membicarakan dan mencarikan solusinya ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
“Sebaiknya perwakilan para petani ditemani para kades, untuk menghadap pak gubernur dan membicarakan persoalan ini. Minta solusi dan pendapat gubernur. Saya harap semua Kades harus ikut, jika ada kades yang tidak mau ikut, tolong dilaporkan ke saya,” tandas Samsurizal.