PARIGI – Pengetahuan tentang pentingnya program 1000 hari pertama kelahiran (HPK) diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat bagi orang tua, sehingga mampu menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berahlak mulia.
“Program ini juga diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan pengetahuan kita bersama dari semua unsur tentang pendidikan keluarga pada 1000 HPK dan juga mendorong kita semua untuk melaksanakan sosialisasi di desanya masing-masing,” kata Bunda PAUD Parigi Moutong, H Noor Wachida P Tombolotutu, saat pembukaan sosialisasi pendidikan keluarga 1000 HPK, Rabu (20/11).
Ketika menjadi salah satu daerah sasaran pelaksanaan program nasional pencegahan angka stunting katanya, Kabupaten Parigi Moutong kemudian menetapkan sebanyak 10 desa yang menjadi sasaran program tersebut.
Kesepuluh desa ini diantaranya desa Tanampedagi, desa Sidole, desa Sinei Tengah, desa Bainaa barat, desa Ogoalas, desa Pebounang, desa Ulatan, desa Bambasiang, desa Dongkalan dan desa Lobu.
“Saya selaku bunda PAUD dan Ketua TP PKK Kabupaten Parigi Moutong mengimbau kepada ibu ibu yang hadir di kegiatan ini serta pengelola PAUD agar melakukan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkualitas, sesuai dengan tahapan perkembangan anak untuk menurunkan angka stunting dikabupaten kita ini,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Sulawesi Tengah, Drs. Arman Agung MPd mengatakan, Indonesia merupakan urutan ke empat di dunia penderita stunting yang merupakan hasil temuan dari world health organization (WHO) dan data dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2018.
“Dari data tersebut bahwa sama artinya dengan satu dari tiga anak di Indonesia itu berpotensi menderita stunting,” katanya.