PARIGI MOUTONG- Infrastruktur pendukung rumah tahanan (rutan) Olaya perlu pembenahan dan peningkatan kapasitas. Termasuk tembok yang mengelilingi rutan yang ukurannya masih jauh dari ideal.
“Kurang lebih 1,2 tahun bertugas disini, pola bangunan seperti tembok keliling rutan masih dibawah standar. Tembok yang seharusnya berukuran tinggi 6 meter, namun yang ada hanya 4 meter saja,” ujar mantan Kepala Rutan (Karutan) Olaya, Raden Budiman Priatma Kusuma, usai sertijab karutan, Rabu (25/10).
Kondisi inilah katanya yang menjadi salah satu faktor rentannya tahanan kabur. Selain memang kondisi infrastruktur lainnya yang butuh pembenahan, kurangnya tenaga penjagaan, serta over kapasitas penampungan warga binaan.
Pembenahan katanya memang sangat perlu dilakukan terutama terkait peningkatan kapasitas, mengingat ada beberapa rawan yang perlu diantisipasi diantaranya rawan orang, rawan jam dan tempat rawan.
“Tempat rawan sangat berpotensi mendorong tahanan lari. Kemudian rawan orang yang perlu diantisipasi serta jam rawan misalnya saat orang sedang terlelap tidur dan jam saat orang lagi kosong seperti sore dan subuh hari,” terangnya.
Terkait penambahan tenaga rutan, kurang lebih 40 orang pegawai Pemkab Parigi Moutong sudah bermohon pindah ke rutan, karena kebutulan ada regulasi MOU antara Menpan RB, Mendagri dan Kemenkuham, untuk redistribusi pegawai dari pemkab ke vertikal,
“Itu sedang dalam proses, kebetulan di bupati sudah lolos tinggal proses ke Kemenkumham lagi,” pungkasnya.
Karutan Olaya baru, Sopiana mengatakan, dalam waktu dekat akan mengamati keseluruhan kondisi serta apa yang menjadi kekurangan di rutan. Bebera kebutuhan mendesak akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
Bahkan dirinya juga akan mengkonfirmasi Kemenkumham terkait dengan permohonan anggaran untuk pembenahan rutan tahun depan. Ia berharap anggaran tersebut tersedia, sehingga beberapa kekurangan di rutan dapat segera dibenahi.AKSA