PARIGI MOUTONG – Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat Republik Indonesia, Brigjen Sutrisno berkunjung ke Kecamatan Tinombo selama dua hari (5-6/12). Didampingi surveyor akreditasi rumah sakit, kunjungan Brigjen Sutrisno ke Kecamatan Tinombo dalam rangka melakukan penilaian terhadap proses peningkatan status akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Tombolotutu di Tinombo.
Saat berada di Tinombo, Sutrisno didampingi Direktur RSUD Raja Tombolotutu, dr Rustam sempat melakukan gowes bersama anggota Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Parigi Moutong, Kamis (6/12) pagi.
Sebanyak 25 anggota ISSI dari berbagai club sepeda di Parigi menemani perwira TNI bintang satu itu bersepeda mengelilingi jalan Trans Sulawesi di Tinombo. Mereka mengambil star dari penginapan Siavu sekitar pukul 06.00 Wita, kemudian menuju desa Tibu sambil mengabadikan beberapa spot gambar berlatar belakang pemandangan di tepian pantai. Dari Desa Tibu rombongan sepeda ini kemudian berbalik arah menuju jalan bukit stadion Tinombo.
Menuju ke tempat ini, kondisi jalan tidak lagi beraspal. Para goweser harus melintasi jalur menanjak dengan kondisi jalan tanah merah bercampur kerikil batu batu cadas. Sutrisno yang merupakan atlit sepeda di Pulau Jawa itu nampaknya tidak begitu kesulitan menembus jalur tanjakan itu. Bahkan ia sempat melewati beberapa goweser jauh tertinggal di belakang. Beruntung, beberapa anggota ISSI Parigi Moutong yang sudah terbiasa melewati jalur mountain bike seperti itu mampu mengimbangi. Hanya sekitar satu jam lebih, seluruh peserta finish kembali di Penginapan Siavu.
Ditemui disela sela sarapan pagi, Sutrisno mengaku senang bisa meluangkan waktunya bersepeda bersama komunitas sepeda di Parigi. Ia juga terkesan dengan pemandangan alam di Kecamatan Tinombo yang menurutnya sangat cocok digunakan sebagai tempat gowes.
“Ini luar biasa, ada pemandangan laut, gunung, pokoknya lengkap. Ini medan yang bagus untuk gowes. Jalannya cukup sepi. Kalau untuk road bike bagus. Mountain bike saat nanjak itu juga bagus,” ujarnya.
Meski begitu, dia menyarankan kepada pemkab untuk membuat satu jalur khusus sepeda downhill.
“Saya lihat ini lengkap, ada road bike dan mountain bike. Lebih bagus lagi kalau ada jalur downhill, pasti akan menjadi obyek wisata. Ngegowes di pelosok desa katanya sangat menyenangkan karena jauh dari polusi udara, kalau di Jawa lebih banyak datar, kita ngegowes udaranya sudah bercampur polusi. Kalau di desa begini udaranya masih segar,”.
Saat ditanya bagaimana penilaiannya terhadap proses akreditasi rumah sakit Raja Tombolotutu, Brigjen Sutrisno enggan berkomentar.
“Maaf ya, saya belum bisa komentar soal itu karena prosesnya masih berlangsung,” tutupnya.HUMAS PEMKAB