PARIGI MOUTONG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menggelar semiloka rencana kontingensi bencana gempa bumi dan tsunami, Selasa, 29 Agustus 2023.
“Program penyusunan rencana kontigensi gempa bumi dan tsunami ini, dilaksanakan BNPB bersama Indonesia Disaster Resilience Initiative Project (IDRIP),” kata Analis Bencana Direktorat Kesiapsiagaan Kedeputian Bidang Pencegahan BNPB, Diannita Agustinawati.
Dokumen ini, kata dia, dapat menjadi acuan dalam penyusunan program terkait kebencanaan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau lembaga terkait.
“Harapanya, kita dapat mengawal bersama dokumen ini, agar menjadi Peraturan Bupati (Perbup),” ujarnya.
Terkait lokus kegiatan IDRIP 2023, terdapat di 36 kota seluruh Indonesia, dan dalam konteks wilayah rawan gempa bumi serta tsunami.
“Untuk itu, dokumen ini berproses mulai pada Mei, Juni dan Agustus 2023. Di mana dalam dokumenya peserta hari ini diwajibkan memberikan masukan atau tambahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Parimo, Idran mengatakan, Kabupaten Parimo salah satu daerah rawan bencana, baik gempa, banjir, tanah longsor maupun puting beliung.
Dia mengatakan, BNPB telah menyampaikan beberapa instrumen, berkaitan tentang penyusunan rencana kotingensi bencana gempa bumi dan tsunami.
Selanjutnya, akan dilakukan penyusunan dokumen dengan beberapa tahapan, antara lain sosialisasi draft nol, Rapat Koordinmeasi (Rakor) rekontigensi, workshop hingga finalisasi dan semiloka.
Sebab dokumen tersebut, merupakan dokumen bersama sebagai acuan perencanaan setiap OPD, berkaitan dengan bencana gempa.
“Jadi kami berharap semua yang hadir hari ini, bisa memberikan masukan demi kesempurnaan hasil dari finalisasi pada 30 Mei 2023. Sehingga dapat dipublikasikan atau diterima masyarakat,” pungkasnya. *TheOpini