PARIGI MOUTONG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Focus Group Disccusion (FGD) penyusunan analisis penguatan sistem diseminasi informasi dan peringatan dini tsunami.
“Alat ini, kita fokuskan di wilayah yang padat penduduk, serta radiusnya bisa mencapai ke wilayah lain,” kata Pengadministrasian Umum, BNPB, Firman D Yusuf, di Parigi, Rabu, 8 November 2023.
Menurutnya, pemasangan sistem diseminasi informasi dan peringatan dini tsunami ini, merupakan program Indonesia Disaster Resilience Intiatives Project (IDRIP), hibah Bank Dunia melalui BNPB untuk disalurkan ke 180 titik desa dan kelurahan di 20 propinsi.
Untuk Sulawesi Tengah, direncanakan akan menyasar 18 desa dan kelurahan yang menjadi titik pemasangan.
Di mana enam di antaranya, berlokasi di Kabupaten Parimo, yakni Silampayang, Palasa Tengah, Tomini, Sausu Piore, Maesa dan Bantaya.
“Akan tetapi, terlebih dahulu kita lakukan kajian dan analisis untuk pemanfaatan alat sirene tersebut,” ujarnya.
Selain mendapatkan manfaat radius 2 kilometer, Firman menjelaskan, akan dilakukan survei untuk menentukan titik pemasangan alat, agar masyarakat mendapatkan informasi akurat dengan keberadaan desiminasi peringatan dini tersebut.
“Pemasanagan alat pemancar informasi, yang menggunakan tenaga surya ini, direncanakan tahun depan,” ungkapnya.
Setalah pemasangan alat, perawatan, sosialisasi dan pelatihan, akan menjadi kewenangan BNPB selama kurang lebih satu tahun.
“Kemudian, akan dihibahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda), melalui BPBD. Selanjutnya, dialihkan ke pemerintah desa terkait anggaran perawatan, setelah dikoordinasikan dengan Bupati,” pungkasnya. *TheOpini