PARIGI MOUTONG – Pemkab Parigi Moutong melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan rapat koordinasi strategi penanggulangan kemiskinan pasca gempa, Senin (10/12).
Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong, Irfan Nur dalam laporanya memaparkan, Rakor penanggulangan kemiskinan untuk menata strategi penanggulangan kemiskiskinan di Parigi Moutong melalui good governance atau pemerintahan yang baik.
Selama ini berbagai upaya telah dilakukan dalam penanggulangan kemiskinan, namun belum semua teratasi, olehnya dilakukan riset untuk mengkaji gempa, tsunami dan likuifaksi.
“OPD sangat diharapkan dalam mengatasi kemiskinan untuk bisa dipetakan pra bencana maupun pasca bencana agar, terpadu, menyeluruh, efisein dan akuntabel,” kata Irfan.
Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengungkapkan, angka kemiskinan di Parigi Moutong mencapai 15 persen. Ini kata dia menjadi tanggung jawab bersama dalam mengatasi kemiskinan.
“Saya harapkan seluruh masyarakat Parigi Moutong masuk dalam BPJS, karena ini salah satu strategi penanggulangan kemiskinan, ” ungkap Badrun dalam sambutannya.
Badrun menambahkan, masyarakat Parigi Moutong yang korban gempa setiap harinya masih mendapat bantuan makanan nasi bungkus yang di prakarsai oleh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Zulham.
“Alhamdulillah masyarakat kita yang terkena korban gempa setiap hari menerima nasi bungkus yang dilakukan oleh Zulham dan kawan kawan, paling tidak sedikit dapat meringankan beban masyarakat kita,” bebernya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Parigi Moutong, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Parigi Moutong, para nara sumber dari Forum Kebencanaan dan Lipi Geoteknologi, Lurah dan Camat se Parigi Moutong.