PARIGI MOUTONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong memastikan sebanyak 90 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Parigi Moutong siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kepala Bidang SMP, Jalaludin yang ditemui Songulara diruang kerjanya, Senin (18/2) mengatakan, berdasarkan koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan seluruh kepala sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, jumlah siswa kelas tiga yang menjadi peserta ujian nasional tahun 2019 ini sebanyak 7.890, baik negeri dan swasta.
Dari jumlah peserta itu kata dia, untuk tahun ini baru 90 SMP saja yang menyatakan siap untuk melaksanakan UNBK, karena telah ditunjang berbagai fasilitas dan jaringan internet pendukung di sekolahnya.
“Ada 90 sekolah yang siap karena fasilitas dan jaringannya sudah memadai,” ujarnya.
Mengoptimalkan pelaksanaan UNBK tahun 2019, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak PLN setempat, agar pada pelaksanaan ujian bulan April mendatang tidak terjadi pemadaman aliran listrik.
Selain itu, koordinasi juga akan dilakukan pada pihak Telkom yang berkaitan dengan pengoptimalan jaringan internet. Sehingga, tidak menjadi penghambat saat para peserta ujian untuk menyelesaian naskah ujian nantinya.
“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan mereka, supaya tidak ada pemadaman listrik dan jaringan internetnya tidak ngadat pada saat ujian berlangsung,” jelasnya.
Ditambahkannya, masih terdapat 24 sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas Tulis (UNKP), meliputi 19 sekolah negeri dan 5 swasta. Sekolah tersebut terletak dibeberapa wilayah utara dan selatan Kabupaten Parigi Moutong, karena alasan sarana dan prasarana yang belum memadai.
Jika menggunakan fasilitas sekolah lain kata dia, dapat dilakukan. Hanya saja, sekolah lain menggunakan sistem tiga sesi, apabila ditambah dikhawatirkan tidak ada waktu untuk sesi lainnya, karena memiliki aturan tersendiri dalam penggunaan jaringan terbuka.
“Tapi kami upayakan tahun 2020 mendatang, sekolah ini akan melaksanakan UNBK, bukan UNKP lagi. Makanya, kami menggenjot pihak sekolah untuk memaksimalkan penginputan data Dapodiknya, terkait sarana dan prasarana sekolah,” tuturnya.