PARIGI MOUTONG – 25 desa di Kabupaten Parigi Moutong yang menjadi sasaran program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) tahun 2018, saat ini memasuki tahap pelaksanaan.
Ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Kepala Satuan Kerja Pembangunan Infastruktur Pemukiman (Satker PIP) dengan Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM).
Untuk kegiatan di 25 desa tahun 2018 ini, anggaran yang dikucurkan untuk pembiayaan 20 desa yang dibiayai APBN sebesar Rp4,9 milyar dan 5 desa yang dibiayai APBD sebesar Rp1,2 milyar lebih.
“Proses pencairan anggaran sementara dilakukan oleh pihak Satker, baik yang melalui APBN maupun APBD. Diperkirakan pada minggu ke empat bulan Juli sudah dilakukan pencairan Tahap 1 oleh KKM,” ujar Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Parigi Moutong, I Nyoman Ady kepada Songulara, Jumat (20/7).
Dia mengatakan, program PAMSIMAS difokuskan pada perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat, dengan menyediakan sarana air minum yang berkualitas serta sanitasi yang layak.
Sasaran program ini merupakan masyarakat miskin yang mempunyai kebutuhan dasar (air minum dan sanitasi) belum layak, serta menyasar pada Komunitas Adat Tertinggal (KAT) dan kelompok-kelompok disabilitas yang kurang mendapatkan akses yang baik atas sarana air minum dan sanitasi.
“Di desa sampai saat ini, sedang berlangsung kegiatan pengadaan barang dan jasa. Untuk penyediaan perpipaan dan jasa pengeboran sesuai dengan opsi yang dipilih masyarakat untuk membangun sarana air minum,” terangnya.
Lanjut kata Adi, Program PAMSIMAS juga diselenggarakan di sekolah-sekolah dasar dengan tujuan murid di sekolah dapat menjadi pembaharu perubahan perilaku disekitarnya, terutama didalam lingkungan keluarganya.
Untuk menunjang hal tersebut, program ini memberikan bantuan sarana jamban sekolah dan saran cuci tangan pakai sabun, serta program penyuluhan kesehatan dan kegiatan promosi kesehatan. AKSA