PALU – Direktur TTG melalui Kepala Sub Direktorat Teknologi Tepat Guna, Kementerian Desa, Ivan Rangkuti mengungkapkan, panitia telah menyiapkan sebanyak 5.000 undangan yang terdiri dari para Gubernur, Bupati, Walikota bersama Ketua TP-PKK se-Indonesia. “Kalau dikalikan tiga saja dari 5.000 undangan itu, kami perkirakan peserta yang akan hadir di TTG ke-19 berjumlah 15.000 orang,” ungkap Ivan pada saat acara rapat koordinasi panitia TTG, Jum’at (28/7) di ruang Polibu kantor Gubernur Sulteng.
Ivan mengungkapkan, TTG ke-19 di Provinsi Sulawesi Tengah akan dihelat di dua tempat, yaitu di Sirkuit Panggona Kota Palu dan Eks Lokasi Sail Tomini Kayu Bura Kabupaten Parigi Moutong.
Secara teknis kata dia, pelaksanaan gelar TTG kali ini berbeda dengan penyelenggaraan TTG sebelumnya karena alasan geografis. Eks Lokasi Kayu Bura di Kabupaten Parigi Moutong, lokasinya cukup representatif, namun memiliki akomodasi yang terbatas. Selain itu, para peserta TTG kesulitan mengangkut peralatan teknologi mereka ke Kabupaten Parigi Moutong karena faktor jarak. “Dengan demikian Panitia memutuskan penyelanggaraan TTG ke-19 dilaksanakan di dua tempat berbeda, karena tidak mungkin seluruh peserta akan ke Parigi Moutong,” jelas Ivan.
Ia menyebutkan, pada tanggal 25 September, TTG akan diawali dengan pameran teknologi unggulan dan potensi desa yang diikuti oleh Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Tengah bersama lima Kementerian terkait bertempat di eks lokasi Sail Tomini Kayu Bura.
Selanjutnya pada tanggal 26 September, TTG akan berlanjut dengan agenda pameran teknologi unggulan dan potensi desa yang diikuti sebanyak 34 Provinsi bertempat di Sirkuit Panggona Eks Lokasi STQ Palu.
”Pamaren teknologi unggulan dan potensi desa ini direncanakan akan dibuka oleh Menteri Desa,” ujarnya.
Selanjutnya pada tanggal 27 September, acara puncak TTG 2017 akan dilaksanakan di eks.lokasi Sail Tomini Kayu Bura. Dijadwalkan, acara puncak TTG ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Ia berharap, pada acara puncak gelar TTG ke-19, Presiden Joko Widodo bisa hadir karena panitia telah menjadwalkan mengundang seluruh kepala desa se-Provinsi Sulawesi Tengah.
“Karena sudah dijadwalkan gelar TTG akan mengundang seluruh Kepala Desa Se-Sulawesi Tengah, Insya Allah Bapak Presiden bias hadir,”harapnya.
Masih rangkaian gelar TTG, pada tanggal 28 September 2017, akan dilaksanakan Lokakarya pengembangan dan pemanfaatan TTG untuk kemajuan ekonomi bertepat di Hotel Mercury.
Dihari yang sama pada pukul 13.30, akan dilaksanakan Rakornis PPMD “Rakornis ini bertujuan menyampaikan program kegiatan direktorat jenderal PPMD Tahun 2018 dan penetapan lokasi TTG 2018,”ungkapnya.
Tanggal 29 September 2017,para peserta akan diajak mengikuti kegiatan Widyawisata teknologi ke sentra Produksi bawang goreng dan kain tenun di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
“Dijadwalkan pada tanggal 30 September 2017, gelar TTG akan ditutup oleh Gubernur Sulawesi Tengah di Sirkuit Panggona Eks.STQ Palu. Nanti pada saat penutupan ini akan diumumkan pemenang sekaligus penyerahan juara lomba TTG unggulan tingkat Nasional dan stan pameran terbaik,”paparnya.
Bupati Parigi Moutong, H. Samsurizal Tombolotutu pada saat rapat itu menyatakan, secara umum Kabupaten Parigi Moutong sangat siap menyambut gelar TTG ke-19. Bupati hanya meminta kepada Panitia pusat dan Provinsi untuk mempertimbangkan terkait jadwal acara puncak TTG yang dilaksanakan pada pukul 15.00 wita, karena Presiden Joko Widodo harus menggunakan helicopter saat ke Parigi, sementara saat ini masih musim hujan. “Sesuai aturan protokoler, batas terbang helicopter itu jam 4 sore, apalagi ini membawa Pejabat Negara, mohon hal ini menjadi pertimbangan,”kata Samsurizal.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola yang memimpin langsung rapat tersebut mewanti wanti rencana mengundang Presiden RI pada acara puncak lebih dimatangkan lagi, khususnya terkait dengan waktu pelaksanaan acara puncak yang dijadwalkan pukul 15.00 wita. Menurutnya, sesuai protap, Presiden tidak akan diijinkan nanti terbang menggunakan helicopter kurang dari jam 6 sore. Ia menyarankan agar waktu pelaksanaan acara puncak di percepat pada jam 1 siang. Sehingga diperkirakan sebelum jam 4 sore Presiden sudah kembali dari Parigi. “Saya sependapat dengan Pak Bupati, paling lambat jam 4 sore Presiden sudah harus kembali dari Parigi, tolong masalah ini menjadi perhatian,”tegasnya.
Mantan Bupati Parigi Moutong itu menambahkan, pemilihan dua lokasi gelar TTG ini akan menjadi daya tarik bagi para peserta untuk datang ke Sulawesi Tengah. “TTG kali ini akan menjadi daya tarik bagi daerah lain, karena baru di Sulawesi Tengah dilaksanakan di dua tempat berbeda,”ujarnya
Pada kesempatan itu, Longki kembali menegaskan bahwa saat ini Sulawesi Tengah sangat aman untuk dikunjungi. “Meskipun sampai saat ini masih ada stigma “Sulawesi Tengah tidak aman, paling tidak melalui gelar TTG ini kita ingin membutikan bahwa Sulawesi Tengah aman untuk dikunjungi,”tandasnya. FAIZ